Minggu, 04 April 2021

Penggunaan Tanda Baca Dalam Jurnalistik

 PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM         BAHASA JURNALISTIK 

Penggunaan tanda baca sangat dituntut dalam sebuah penulisan ejaan khususnya penulisan karya ilmiah yang harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang akan diuraikan sebagai berikut. 

Tanda Titik (.) 

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. 

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. 

Tanda titik dipakai dalam daftar Pustaka.

Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan yang menunjukkan jumlah. 

Tanda Koma (,)

Tanda koma dipakai di antara unsur dalam suatu pembilangan.

Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung. 

Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. 

Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antar kalimat. 

Tanda koma dipakai sebelum ata sesudah kata seru. 

Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. 

Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Tanda koma dipakai di antara bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. 

Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkata nama diri, keluarga atau marga. 

Tanda koma dipakai sebelum angka desimal

Tanda Titik Koma (;) 

Tanda titik koma 

Dapat dipakai sebagai pangganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. Dan dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. 

Tanda Titik Dua (:) 

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. 

Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.  

Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. 

Tanda titik dua dipakai di antara jilid,  surah dan ayat dalam kitab suci,  judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Tanda Hubung (-) 

Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu. 

Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian ungkapan. 

Tanda hubung dipakai untuk merangkai se-, ke- ,an.

Tanda hubung dipakai untuk meragkai unsur bahasa Indonesia atau bahasa asing. 

Tanda Pisah (-) 

Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. 

Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat. 

Tanda Tanya (?) 

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya dan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. 

Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. 

Tanda Elipsis (...) 

Tanda elipsis dipakai unruk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan dan dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. 

Tanda Petik (...) 

Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. 

Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 

Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal yang mempunyai arti khusus. 

Tanda Petik Tunggal (...) 

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Dan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan. 

Tanda Kurung ((...)) 

Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan penjelasan. Tanda kurung dipakai untuk mengapit penjelasan yang bukan bagian utama kalimat, Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf yang digunakan sebagai penanda pemerincian. 

Tanda Kurung Siku ([...]) 

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi.

Tanda Garis Miring (/) 

Garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin dan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok.

Contoh tidak efektifan dalam pengguna tanda baca yaitu

Diungkapkan oleh Drs. Natsir Azis M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, bahwa saat ini di Makassar terdapat dua sekolah RSBI menjadi SBI (MT 70/Januari 2017 hal. 13). 

Seharusnya: Diungkapkan oleh Drs. Natsir Azis, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar bahwa saat ini di Makassar terdapat dua sekolah RSBI menjadi SBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar